Kades Woro saat tinjau jembatan yang roboh (Foto : Ist)
Penulis : Irfan
Editor : Muhammad Aris
BIMA, LintasRakyat.Net – Banjir bandang akibat intensitas hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat mengakibatkan tiga jembatan patah dan roboh Jumat, 02 April 2021.
Tiga jembatan tersebut, yakni jembatan penghubung Woro Uatara ke Woro Selatan, jembatan penghubung Desa Campa ke Desa Woro, dan jembatan penghubung Desa Bolo ke Desa Rade. Tidak hanya itu, tiga DAM penampungan air persawahan masyarakat So Tolompungga dan So Manggemuna pun ikut rubuh.
Dilaporkan juga kurang lebih 30 ekor ternak sapi dan ratusan hektar area (Ha) lahan tanaman padi warga Desa Woro hilang seketika terhanyut banjir hingga mengalami kerugian pemilik ternak dan pemilik lahan masing- masing mencapai puluhan juta rupiah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Woro, Abdul Farid Ismail, SH kepada redaksi ini, Jumat (02/04/2021).
Kades mengatakan, banjir kiriman sungai hulu dari arah Selatan pemukiman warga masyarakat Desa Woro itu terjadi mulai pagi sampai sore. Akibatnya, banjir yang heboh dan panik warga tidak mengorbankan jiwa, namun menyisahkan sedih pemilik ternak maupun pemilik lahan warga.
“Kami sudah mendata jumlah kerugian warga dan sudah dilaporkan ke bupati melalui camat,” ungkapnya.
Pria berjiwa sosialis itu menjelaskan, terkait infrastruktur pertanian berupa DAM yang mengalami rubuh maupun lahan warga dan lain- lain terdampak banjir, pihak pemerintah desa bersama pemerintah kecamatan dan BPD sudah meninjau langsung ke lokasi masing-masing.
“Ya, untuk tiga DAM ini akan coba kita bahas melalui musyawarah desa bersama BPD dan masyarakat nanti. Sekiranya dapat diatasi dengan anggaran APBDesa Perubahan ini, kita akan masukan dan jika tidak, kita anggarkan di APBDesa 2022 mendatang. Sementara kerugian pribadi warga pemilik ternak dan lahan tanaman tersebut kita beraharap ada pertimbangan pemerintah. Terpenting seluruh dampak banjir sudah kita laporkan,” terangnya.
Dia menambahkan, meski tidak dihitung secara satu per satu terkait kerugian uang negara atas hancurnya infranstruktur jembatan, DAM maupun ternak sapi dan lahan warga akibat banjir ini dapat diperkirakan totalnya miliaran rupiah, belum lagi kerugian dialami dua desa tetangga yakni Desa Campa dan Desa Bolo tersebut.
“Semoga ini semua dapat diatasi pemerintah baik pemerintah kab, provinsi, maupun pusat,” pungkas kades.
Anggota BPD Woro, Muhammad Sarijon, S. Sos membenarkan jembatan Desa Woro roboh dan puluhan ternak sapi serta ratusan areal lahan tanaman padi warga terendam banjir. Kerugian negara akibat jembatan tersebut roboh diperkirakan Rp500 juta dan ditambah tiga DAM serta kerugian milik peribadi warga mencapai miliaran rupiah.
“Kami bersama kades dan camat sudah tinjau langsung lokasi menjadi dampak banjir,” katanya.
Muhammad Sarijon menambahkan, dengan adanya bencana alam ini diharapkan warga tetap waspada terjadinya banjir susulan mengingat berdasarkan laporan BMKG untuk wilayah NTB di tahun ini cuaca hujuan cukup tinggi.
“Semoga kita selalu waspada mengalami kebanjiran di hari- hati berikutnya,” harap Guru Jon sapaan akrabnya.
“